5 Alasan Kuat Wanita Memutuskan Pacarnya
Putus cinta bukan hal yang menyenangkan buat semua orang. Seorang laki-laki gagah bisa menangis tersedu-sedu bagai anak kecil ditinggal orangtua ke kantor karena merasakan pahitnya diputuskan oleh sang kekasih. Apa yang menjadi alasan sehingga wanita tega memutuskan pacar mereka? Apa yang membuat para perempuan tersebut harus membuat putus cinta mereka? Berikut ini beberapa alasan yang mungkin mendorong para perempuan untuk memutuskan pacar mereka.
1. Perselingkuhan
Bagi perempuan, lebih baik merasakan pedihnya putus cinta ketimbang merasa dan menyimpan perasaan dikhianati. Perempuan memiliki sifat pendendam dan jarang bisa melupakan dendamnya tersebut. Perempuan tidak akan segan memutuskan hubungan mereka jika merasa terkhianati. Jadi, jika tak ingin diputuskan oleh pacar Anda, jangan coba berselingkuh.
2. Pacar kurang perhatian
Merasa tidak diperhatikan oleh sang pacar bisa membuat wanita memutuskan sebuah hubungan. Buat mereka, pacar perhatian adalah hal yang sangat dibutuhkan. Wanita adalah makhluk yang sangat pencemburu. Mereka bahkan bisa merasa cemburu pada benda kesayangan sang pacar. Ketika pacar lebih sibuk mengurus hobi atau pekerjaan, maka putus cinta menjadi pilihan pahit yang harus diambil.
3. Perbedaan pemikiran
Meskipun patah hati itu menyakitkan, selalu berbeda pendapat dengan pacar jauh lebih menyakitkan hati untuk para perempuan. Sekali waktu mereka dapat memendam ketidaksukaan pada sesuatu akan tetapi perasaan tidak suka tersebut ternyata menggelinding liar bagaikan bola salju yang setiap saat makin membesar. Perbedaan pendapat kadang diikuti dengan perang mulut. Banyak perempuan memilih diam untuk menghindari perang mulut yang panjang akan tetapi sebenarnya mereka tidak menerima “kekalahan” tersebut.
4. Kehilangan romantisme hubungan
Romantisme berpacaran adalah hal penting yang harus selalu ada, walaupun masa berpacaran yang sudah terbilang lama kadang mengikis romantisme tersebut. Buat perempuan, sikap lelaki yang sering berubah dari romantis menjadi tidak perhatian sama sekali membuat mereka merasa sakit hati. Tumpukan rasa sakit hati ini makin parah ketika dikombinasikan dengan ketidakmampuan berkomunikasi hingga tidak ada perubahan dari pihak lelaki. Pada kondisi ini, memutuskan hubungan adalah cara penyelesaian yang dianggap terbaik.
5. Ketidakjelasan hubungan
Patah hati adalah resiko yang harus diambil ketika mereka merasa hubungan yang dijalani tak lagi menunjukkan arah yang jelas. Buat mereka, masa pacaran yang terlalu lama hanya akan membawa pada ketidakjelasan hubungan yang makin parah. Satu waktu, mereka akan meminta kejelasan akan masa depan hubungan mereka. Satu hingga dua kali jawaban mengambang mungkin masih dimaafkan. Ketika sekian lama tak juga ada kata tegas untuk melanjutkan hubungan maka memutuskan hubungan menjadi pilihan getir yang harus mereka ambil. Memutuskan hubungan akan membuat mereka memiliki peluang untuk mendapatkan yang baru ketimbang mempertahankan hubungan yang tak jelas ujungnya.
1. Perselingkuhan
Bagi perempuan, lebih baik merasakan pedihnya putus cinta ketimbang merasa dan menyimpan perasaan dikhianati. Perempuan memiliki sifat pendendam dan jarang bisa melupakan dendamnya tersebut. Perempuan tidak akan segan memutuskan hubungan mereka jika merasa terkhianati. Jadi, jika tak ingin diputuskan oleh pacar Anda, jangan coba berselingkuh.
2. Pacar kurang perhatian
Merasa tidak diperhatikan oleh sang pacar bisa membuat wanita memutuskan sebuah hubungan. Buat mereka, pacar perhatian adalah hal yang sangat dibutuhkan. Wanita adalah makhluk yang sangat pencemburu. Mereka bahkan bisa merasa cemburu pada benda kesayangan sang pacar. Ketika pacar lebih sibuk mengurus hobi atau pekerjaan, maka putus cinta menjadi pilihan pahit yang harus diambil.
3. Perbedaan pemikiran
Meskipun patah hati itu menyakitkan, selalu berbeda pendapat dengan pacar jauh lebih menyakitkan hati untuk para perempuan. Sekali waktu mereka dapat memendam ketidaksukaan pada sesuatu akan tetapi perasaan tidak suka tersebut ternyata menggelinding liar bagaikan bola salju yang setiap saat makin membesar. Perbedaan pendapat kadang diikuti dengan perang mulut. Banyak perempuan memilih diam untuk menghindari perang mulut yang panjang akan tetapi sebenarnya mereka tidak menerima “kekalahan” tersebut.
4. Kehilangan romantisme hubungan
Romantisme berpacaran adalah hal penting yang harus selalu ada, walaupun masa berpacaran yang sudah terbilang lama kadang mengikis romantisme tersebut. Buat perempuan, sikap lelaki yang sering berubah dari romantis menjadi tidak perhatian sama sekali membuat mereka merasa sakit hati. Tumpukan rasa sakit hati ini makin parah ketika dikombinasikan dengan ketidakmampuan berkomunikasi hingga tidak ada perubahan dari pihak lelaki. Pada kondisi ini, memutuskan hubungan adalah cara penyelesaian yang dianggap terbaik.
5. Ketidakjelasan hubungan
Patah hati adalah resiko yang harus diambil ketika mereka merasa hubungan yang dijalani tak lagi menunjukkan arah yang jelas. Buat mereka, masa pacaran yang terlalu lama hanya akan membawa pada ketidakjelasan hubungan yang makin parah. Satu waktu, mereka akan meminta kejelasan akan masa depan hubungan mereka. Satu hingga dua kali jawaban mengambang mungkin masih dimaafkan. Ketika sekian lama tak juga ada kata tegas untuk melanjutkan hubungan maka memutuskan hubungan menjadi pilihan getir yang harus mereka ambil. Memutuskan hubungan akan membuat mereka memiliki peluang untuk mendapatkan yang baru ketimbang mempertahankan hubungan yang tak jelas ujungnya.
0 comments:
Post a Comment