Parlemen OKI Dukung Penutupan Situs Youtube
JAKARTA – Presiden Parlemen Negara Organisasi Kerja Sama Islam (Parliamentary Union Of The OIC Member States/PUIC) Marzuki Alie mendukung langkah beberapa negara termasuk Arab Saudi menutup akses situs penyebar berita atau film yang memicu kerusuhan antarumat beragama.
“Sebagai Presiden PUIC, saya mendukung langkah Raja Fahd, tidak hanya Youtube tapi semua situs yang menyebarluarkan berita atau film yang dapat menimbulkan kerusuhan antarumat di dunia,” katanya di Jakarta, Senin.
Marzuki yang juga Ketua DPR menyatakan, film “Innocence of Muslim” yang telah menghina Umat Islam sedunia, telah menimbulkan banyak korban di banyak negara.
Perintah Raja Fahd (Arab Saudi) untuk menutup akses situs Youtube merupakan langkah yang sangat bijak, demi menghindarkan korban yang lebih besar.
“Kebebasan berekspresi yang dianut oleh negara Amerika dan Eroph bukan berarti kebebasan untuk menistakan keyakinan umat yang lain,” tegas Marzuki.
“Sudah sering kali terjadi, kebebasan tersebut mengakibatkan kerusuhan di berbagai tempat di berbagai negara karena saling menistakan,” katanya.
“Sebagai Presiden PUIC, saya mendukung langkah Raja Fahd, tidak hanya Youtube tapi semua situs yg menyebarluarkan berita atau film yang dapat menimbulkan kerusuhan antarumat di dunia,” katanya.
Dia mengatakann, langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan Protokol Anti Penistaan terhadap Kepercayaan dalam forum resmi PBB juga merupakan langkah terobosan, karena semua negara di dunia mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memelihara perdamaian dunia dengan melakukan langkah-langkah preventif dan represif terhadap penistaan kepercayaan antarumat di dunia. “Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, tidak hanya mengimbau untuk tidak membuka situs Google dan Youtube dalam waktu tujuh hari, tapi juga ikut serta untuk tidak membuka situs tersebut yang telah mengakibatkan perpecahan antarumat beragama di seluruh dunia,” katanya.
“Sebagai Presiden PUIC, saya mendukung langkah Raja Fahd, tidak hanya Youtube tapi semua situs yang menyebarluarkan berita atau film yang dapat menimbulkan kerusuhan antarumat di dunia,” katanya di Jakarta, Senin.
Marzuki yang juga Ketua DPR menyatakan, film “Innocence of Muslim” yang telah menghina Umat Islam sedunia, telah menimbulkan banyak korban di banyak negara.
Perintah Raja Fahd (Arab Saudi) untuk menutup akses situs Youtube merupakan langkah yang sangat bijak, demi menghindarkan korban yang lebih besar.
“Kebebasan berekspresi yang dianut oleh negara Amerika dan Eroph bukan berarti kebebasan untuk menistakan keyakinan umat yang lain,” tegas Marzuki.
“Sudah sering kali terjadi, kebebasan tersebut mengakibatkan kerusuhan di berbagai tempat di berbagai negara karena saling menistakan,” katanya.
“Sebagai Presiden PUIC, saya mendukung langkah Raja Fahd, tidak hanya Youtube tapi semua situs yg menyebarluarkan berita atau film yang dapat menimbulkan kerusuhan antarumat di dunia,” katanya.
Dia mengatakann, langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan Protokol Anti Penistaan terhadap Kepercayaan dalam forum resmi PBB juga merupakan langkah terobosan, karena semua negara di dunia mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memelihara perdamaian dunia dengan melakukan langkah-langkah preventif dan represif terhadap penistaan kepercayaan antarumat di dunia. “Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, tidak hanya mengimbau untuk tidak membuka situs Google dan Youtube dalam waktu tujuh hari, tapi juga ikut serta untuk tidak membuka situs tersebut yang telah mengakibatkan perpecahan antarumat beragama di seluruh dunia,” katanya.
http://beritasore.com/2012/09/24/parlemen-oki-dukung-penutupan-situs-pemicu-kerusuhan/
0 comments:
Post a Comment