Monday, October 22, 2012

Inilah 5 Novel Erotis yang Diangkat ke Layar Perak


Novel erotis rupanya mampu menarik produser film untuk mengangkatnya ke layar perak. Berlatar percintaan, cerita dikemas semenarik mungkin sehingga dengan mudah dicerna oleh penonton.

Film-film ini banyak bermunculan di era-80an. Umumnya para produser mengambil cerita dari karya novelis terkenal seperti Fredy Siswanto dan Abdullah Harahap. Pada zamannya film-film itu cukup laris manis.

Sederet nama artis juga pernah menjadi bintang, salah satunya Yurike Prastica yang bermain dalam film 'Lukisan Berlumur Darah'. Film ini diangkat dari novel karya Abdullah Harahap.

Kini, setelah tiga dekade berlalu mungkin masyarakat telah lupa dengan cerita-cerita itu. Namun, jika ingin mencari, novel-novel tersebut masih bisa didapat di emperan-emperan Senen, Jakarta Pusat.

Berikut sejumlah novel erotis yang pernah menembus layar kaca.

1. Senyummu adalah tangisku oleh Fredy S

Cerita ini mengisahkan percintaan dua pelajar Rafli dan Erena. Berasal dari keluarga berada, orangtua Rafli tak ingin anaknya sembarangan memiliki pasangan. Keluarga menentang keras hubungan Rafli dengan Erena.

Kisah asmara dua remaja ini semakin memanas manakala seorang wanita bernama Rosa mencoba menghancurkannya. Rosa merupakan teman sekolah Rafli dan Erena. Saking cintanya kepada Rafli, Rosa beberapa kali melakukan teror. Â

Keadaan ini ternyata membuat Rafli semakin kalut. Sebagai anak pengusaha, perilaku Rafli kerap kali brutal baik di sekolah, rumah dan masyarakat.

2. Lolita oleh Vladimir Nabokov

Novel karya Vladimir Nabokov menjadi salah satu novel yang paling erotis dari abad ke-20. Judul Lolita ternyata memiliki makna tersendiri mengenai seksual seorang wanita sebelum waktunya.

Karya pria asal Rusia itu berisi soal skandal. Meski kontroversial, ternyata Nabokov melambung namanya dan mendapat keuntungan besar dari novel yang laris manis di pasaran. Cerita di novel itu pun difilmkan.

3. Sepasang mata maut oleh Abdullah Harahap

Film ini berkisah soal pembunuhan sadis. Namun pembunuhan dilakukan setelah terjadi pemerkosaan yang dilakukan Parman yang diperankan oleh Sutrisno Wijaya. Parman memperkosa pacar Tarjo. Tarjo diperankan oleh (M. Rojali).

Mengetahui wanita itu hamil, Parman tak mau tanggung jawab tetapi justru menyalahkan Tarjo. Kemudian kepala Tarjo dipenggal. Pembunuhan bisa dilakukan setelah Parman mengetahui kesaktian Tarjo hilang setelah pedang dilumuri darah perawan.

4. Sejuta surat sutra oleh Fredy S

Cerita film ini begitu mendulang decak kagum karena mengisahkan percintaan seorang perawat bernama Retno Sari dengan Budi. Tak hanya soal cinta, diceritakan juga soal rebutan warisan sampai akhirnya Retno masuk penjara.

Awalnya Retno merawat Tahir Junaidy, duda kaya yang menderita kelumpuhan. Tahir memiliki tiga anak. Dua anak dari istri pertama bernama Yanuar dan Agus, sedangkan Budi adalah anak dari kekasihnya yang lahir di luar nikah.

Namun Tahir lebih mencitai Budi karena anak itu lahir dari seorang wanita yang dicintainya, sedangkan dua lainnya hasil pernikahan Tahir yang dilakukan secara terpaksa.

Kemulut terjadi ketika Tahir meninggal dunia. Yanuar dan Agus mulai meributkan warisan, tetapi nyatanya seperak mereka tak dapat apa-apa. Tahir hanya mewariskan hartanya untuk Budi dan Retno.

Kemudian antara Budi dan Retno saling cinta. Namun kisah keduanya tak berjalan mulus, ketika Retno difitnah melakukan kekerasan terhadap Budi. Nasib berkata lain, di pengadilan semua kebohongan Yanuar dan Agus terbongkar. Retno pun dibebaskan.

Setelah itu, Retno dan Budi kembali merajut asmara. Keduanya bisa hidup penuh dengan kasih sayang.

5. Lukisan berlumur darah oleh Abdullah Harahap

Dua artis terkenal Yurike Prastica dan Tiara Jaquelina bermain dalam film ini. Meski ceritanya mengenai perampokan dan pembunuhan, namun film tetap dibalut dengan kisah percintaan.

Sumber

0 comments:

Post a Comment