Monday, October 15, 2012

Pesawat Tempur Hawk 200 Milik TNI AU Jatuh di Pekanbaru


Sebuah pesawat tempur Hawk 200 dengan nomor pesawat 0212 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, jatuh terbakar di kawasan Pandau Permai, Pekanbaru Riau.

Indonesia mendatangkan Hawk 200 dari Inggris, hasil kerja sama Kementerian Pertahanan dengan British Aerospace (BAE) pertahanan internasional Inggris, serta perusahaan kedirgantaraan yang berkantor pusat di London Inggris sekitar tahun 2000-an.

Pesawat tempur Hawk 200 ditempatkan di Skadron Udara 12 Black Phanter, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Riau. Secara mendasar, Hawk 200 bertugas mengamankan pertahanan udara di seluruh pulau Sumatera.

Hawk 200 jenis pesawat tempur yang hanya memiliki satu kursi untuk pilot. Merupakan jenis pesawat tempur yang mampu terbang rendang serta diperuntukkan peperangan ringan di udara. Selain itu, Hawk 200 juga untuk penyerangan air to ground, dan anti rudal kapal laut.

Beberapa negara yang menggunakan seri pesawat tempur Hawk 200 adalah Royal Air Force Oman dengan seri Hawk 203, Hawk 205 untuk Angkatan Udara Kerajaan Saudi, Hawk 208 untuk Royal Air Force Malaysia, dan Hawk 209 untuk TNI AU.

Meski tergolong pesawat tempur baru, Hawk 200 sering dioperasikan TNI AU. Terakhir dua Hawk 200 ikut memeriahkan event dua tahunan Bandung Air Show (BAS) beberapa waktu lalu.


Pesawat milik TNI jenis Hawk 200 jatuh di Pekanbaru, Riau. Pesawat yang jatuh di dekat rumah warga tersebut terbakar di bagian depan.

Seperti gambar yang diunggah di Twitter oleh salah seorang warga dan dimention ke Pekanbaru Info @infoPKU, tampak api berkobar di bagian depan pesawat. Asap tebal juga mengepul di sekitar lokasi pesawat jatuh.

Seperti diberitakan sebelumnya pesawat Hawk 200 jatuh sekitar pukul 09.46 WIB di Pekanbaru, Riau. Pesawat itu dipiloti Letda Reza Yori Prasetyo. Pilot Reza dinyatakan selamat karena menggunakan kursi lontar.

Warga yang tinggal di sekitar lokasi jatuhnya pesawat tidak ada yang menjadi korban. Penyebab jatuhnya pesawat hingga kini masih diselidiki.

Sumber

0 comments:

Post a Comment