Wanita Brasil Lelang Keperawanan Rp7,4 M
Lelaki asal Jepang, Natsu memberikan penawaran tertinggi untuk keperawanan Catarina Migliorini senilai Rp7,4 miliar.
Setelah menghebohkan dunia maya dengan aksi lelang keperawanannya, Catarina Migliorini (20), akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.
Pasalnya, seorang lelaki asal Jepang bernama, Natsu memberikan penawaran tertinggi dalam sebuah lelang, yaitu sebesar 780.000 dolar Amerika (sekitar Rp7,4 miliar).
Sebelumnya, lelaki itu harus menghadapi dua pesaing kuatnya, yaitu lelaki asal India (Rudra Chatterjee), dan dua lelaki lainnya dari Amerika: Jack Miller dan Hak Jack, dalam sebuah lelang yang digelar sejak September lalu, dan ditutup pada Selasa (23/10) pagi waktu setempat.
Dalam lelang unik ini, 15 tawaran telah masuk dan bersaing untuk mendapatkan keperawanan Catarina.
Perempuan yang berasal dari keluarga miskin ini mengaku, akan menggunakan uang hasil lelangnya tersebut untuk membangun rumah impiannya.
Sayangnya keinginan gadis asal Brasil yang masih berstatus pelajar ini, harus ditebus dengan kecaman dan kemarahan dunia, dengan banyak pihak yang menyebutnya tak lebih baik dari seorang pelacur.
Tak hanya itu, keberaniannya menjual keperawanannya tersebut juga menimbulkan kontroversi saat Catarina menandatangani kontrak dengan melakukan apa saja untuk sebuah reality show produksi Australia berjudul Virgins Wanted.
"Saya melihat ini sebagai sebuah bisnis. Saya memiliki kesempatan untuk bepergian, untuk menjadi bagian dari film dan mendapatkan bonus dengan itu. Jika Anda hanya melakukannya sekali dalam hidup, maka Anda bukan pelacur, seperti jika Anda mengambil satu foto menakjubkan itu tidak otomatis membuat Anda seorang fotografer,” aku Catarina Migliorini.
Lelang menurutnya hanyalah bisnis semata. Ia mengaku sebagai gadis romantis yang menyakini cinta.
Setelah deal dengan penawaran tertinggi, Catarina rencananya akan menemui ‘pembeli nya' di pesawat antara Australia dan Amerika untuk melakukan aktivitas melepas keperawanan (seks).
Meski rencananya, aktivitas seks tersebut akan difilmkan, tapi Natsu menolak keputusan tersebut. Dia beralasan akan mempertahankan hak untuk menjadi anonim, tanpa foto yang muncul di media.
Meski akan mendapat kesempatan melakukan aktivitas seks dengan Catarina, tapi ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh Natsu. Di antaranya Natsu dilarang menggunakan alat bantu seks atau Sex toys, harus menggunakan kondom. Selain itu, lelaki itu juga akan diuji untuk penyakit menular seksual sebelum 'pertemuan' itu.
Sebelumnya, hal yang sama juga pernah dialami oleh Alex Stepanov, yang juga sedang diikuti sebagai bagian dari dokumenter sutradara Justin Selsey.
Keperjakaannya juga pernah dijual seharga $ 3.000 untuk seorang perempuan Brasil yang disebut, Nene B.
Situs lelang Virgins Wanted. (sumber: Virginswanted) Setelah digarap lebih dari tiga tahun, film dokumenter ini rencananya akan dirilis tahun depan
Sutradara film dokumenter Virgins Wanted, Justin Sisley, mengharapkan penonton akan menjadi saksi perubahan kehidupan dua anak muda, Alex Stepanov, mahasiswa Australia berusia 21 tahun dan Catarina Migliorini, mahasiswi Brasil berusia 20 tahun sebelum dan sesudah tak perawan.
Keperawanan Migliorini terjual senilai Rp7,4 miliar dalam sebuah lelang online yang ditutup pada Rabu (24/10) waktu setempat. Proses pelelangan ini adalah bagian pembuatan film Virgins Wanted. Berbeda dengan Migliorini, keperjakaan Stepanov hanya terjual dengan nilai Rp28,8 juta.
"Orang-orang selalu bertanya bagaimana mereka akan berubah setelah berhubungan seks," katanya kepada kantor berita Australia, AAP, hari ini. 'Tetapi, ini bukan soal itu [seks]," imbuhnya.
Sisley mengungkapkan film dokumenter ini adalah soal perubahan sebelum dan sesudah mereka [Migliorini dan Stepanov] mendapat perhatian karena 'bermain' dalam Virgins Wanted. Dan, bagaimana mereka hidup keduanya akan berubah setelah mendapatkan uang hasil pelelangan.
"Saya ingin melihat bagaimana mereka akan menggunakan uang sebanyak itu, dan berapa lama uang itu akan habis." ujarnya sambil menambahkan Stepanov agak kecewa karena nilai jualnya jauh lebih kecil ketimbang Migliorini.
Perbedaan nilai jual sebuah keperawanan antara lelaki dan perempuan, katanya, sangat menarik jika dilihat dari sudut pandang sosiologi. Namun ia tidak mengungkapkan lebih lanjut.
"Hal ini sudah kami duga sebelumnya. Kami tidak pernah berpikir ia [Stepanov] akan mencapai nilai jual yang hampir sama dengan Migliorini," katanya.
Sutradara film yang berusia 30 tahun ini mengaku mendapat ribuan surat elektronik yang mengkritik lelang keperawanan, kebanyakan dari mereka yang telah berkeluarga.
"Saya tidak setuju dengan pendapat mereka yang menganggap film ini menghadirkan seks sebagai sebuah komoditas. Tetapi saya akan membiarkannya. Saya akan memperlihatkannya lewat Virgins Wanted," ungkapnya. "Para pemain juga membuat keputusan mereka sendiri,"katanya lagi.
Setelah pelelangan itu, Magliorini mengatakan dirinya belum mengetahui kapan akan berhubungan seks dengan pemenang keperawanannya. "Saya akan berbicara dulu dengan dia," katanya.
Sisley dan tiga orang lainnya telah mengerjakan proyek Virgins Wanted selama 3,5 tahun. Ia berhadap film soal keperawanan ini bisa dirilis tahun depan, dalam bentuk sebuah film atau serial televisi.
Setelah menghebohkan dunia maya dengan aksi lelang keperawanannya, Catarina Migliorini (20), akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.
Pasalnya, seorang lelaki asal Jepang bernama, Natsu memberikan penawaran tertinggi dalam sebuah lelang, yaitu sebesar 780.000 dolar Amerika (sekitar Rp7,4 miliar).
Sebelumnya, lelaki itu harus menghadapi dua pesaing kuatnya, yaitu lelaki asal India (Rudra Chatterjee), dan dua lelaki lainnya dari Amerika: Jack Miller dan Hak Jack, dalam sebuah lelang yang digelar sejak September lalu, dan ditutup pada Selasa (23/10) pagi waktu setempat.
Dalam lelang unik ini, 15 tawaran telah masuk dan bersaing untuk mendapatkan keperawanan Catarina.
Perempuan yang berasal dari keluarga miskin ini mengaku, akan menggunakan uang hasil lelangnya tersebut untuk membangun rumah impiannya.
Sayangnya keinginan gadis asal Brasil yang masih berstatus pelajar ini, harus ditebus dengan kecaman dan kemarahan dunia, dengan banyak pihak yang menyebutnya tak lebih baik dari seorang pelacur.
Tak hanya itu, keberaniannya menjual keperawanannya tersebut juga menimbulkan kontroversi saat Catarina menandatangani kontrak dengan melakukan apa saja untuk sebuah reality show produksi Australia berjudul Virgins Wanted.
"Saya melihat ini sebagai sebuah bisnis. Saya memiliki kesempatan untuk bepergian, untuk menjadi bagian dari film dan mendapatkan bonus dengan itu. Jika Anda hanya melakukannya sekali dalam hidup, maka Anda bukan pelacur, seperti jika Anda mengambil satu foto menakjubkan itu tidak otomatis membuat Anda seorang fotografer,” aku Catarina Migliorini.
Lelang menurutnya hanyalah bisnis semata. Ia mengaku sebagai gadis romantis yang menyakini cinta.
Setelah deal dengan penawaran tertinggi, Catarina rencananya akan menemui ‘pembeli nya' di pesawat antara Australia dan Amerika untuk melakukan aktivitas melepas keperawanan (seks).
Meski rencananya, aktivitas seks tersebut akan difilmkan, tapi Natsu menolak keputusan tersebut. Dia beralasan akan mempertahankan hak untuk menjadi anonim, tanpa foto yang muncul di media.
Meski akan mendapat kesempatan melakukan aktivitas seks dengan Catarina, tapi ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh Natsu. Di antaranya Natsu dilarang menggunakan alat bantu seks atau Sex toys, harus menggunakan kondom. Selain itu, lelaki itu juga akan diuji untuk penyakit menular seksual sebelum 'pertemuan' itu.
Sebelumnya, hal yang sama juga pernah dialami oleh Alex Stepanov, yang juga sedang diikuti sebagai bagian dari dokumenter sutradara Justin Selsey.
Keperjakaannya juga pernah dijual seharga $ 3.000 untuk seorang perempuan Brasil yang disebut, Nene B.
Situs lelang Virgins Wanted. (sumber: Virginswanted) Setelah digarap lebih dari tiga tahun, film dokumenter ini rencananya akan dirilis tahun depan
Sutradara film dokumenter Virgins Wanted, Justin Sisley, mengharapkan penonton akan menjadi saksi perubahan kehidupan dua anak muda, Alex Stepanov, mahasiswa Australia berusia 21 tahun dan Catarina Migliorini, mahasiswi Brasil berusia 20 tahun sebelum dan sesudah tak perawan.
Keperawanan Migliorini terjual senilai Rp7,4 miliar dalam sebuah lelang online yang ditutup pada Rabu (24/10) waktu setempat. Proses pelelangan ini adalah bagian pembuatan film Virgins Wanted. Berbeda dengan Migliorini, keperjakaan Stepanov hanya terjual dengan nilai Rp28,8 juta.
"Orang-orang selalu bertanya bagaimana mereka akan berubah setelah berhubungan seks," katanya kepada kantor berita Australia, AAP, hari ini. 'Tetapi, ini bukan soal itu [seks]," imbuhnya.
Sisley mengungkapkan film dokumenter ini adalah soal perubahan sebelum dan sesudah mereka [Migliorini dan Stepanov] mendapat perhatian karena 'bermain' dalam Virgins Wanted. Dan, bagaimana mereka hidup keduanya akan berubah setelah mendapatkan uang hasil pelelangan.
"Saya ingin melihat bagaimana mereka akan menggunakan uang sebanyak itu, dan berapa lama uang itu akan habis." ujarnya sambil menambahkan Stepanov agak kecewa karena nilai jualnya jauh lebih kecil ketimbang Migliorini.
Perbedaan nilai jual sebuah keperawanan antara lelaki dan perempuan, katanya, sangat menarik jika dilihat dari sudut pandang sosiologi. Namun ia tidak mengungkapkan lebih lanjut.
"Hal ini sudah kami duga sebelumnya. Kami tidak pernah berpikir ia [Stepanov] akan mencapai nilai jual yang hampir sama dengan Migliorini," katanya.
Sutradara film yang berusia 30 tahun ini mengaku mendapat ribuan surat elektronik yang mengkritik lelang keperawanan, kebanyakan dari mereka yang telah berkeluarga.
"Saya tidak setuju dengan pendapat mereka yang menganggap film ini menghadirkan seks sebagai sebuah komoditas. Tetapi saya akan membiarkannya. Saya akan memperlihatkannya lewat Virgins Wanted," ungkapnya. "Para pemain juga membuat keputusan mereka sendiri,"katanya lagi.
Setelah pelelangan itu, Magliorini mengatakan dirinya belum mengetahui kapan akan berhubungan seks dengan pemenang keperawanannya. "Saya akan berbicara dulu dengan dia," katanya.
Sisley dan tiga orang lainnya telah mengerjakan proyek Virgins Wanted selama 3,5 tahun. Ia berhadap film soal keperawanan ini bisa dirilis tahun depan, dalam bentuk sebuah film atau serial televisi.
Video :
Sumber
0 comments:
Post a Comment