Mahasiswa Singapura Buat Blog Seks Dirinya Sendiri
Pasangan muda Malaysia telah menimbulkan kehebohan di Malaysia dan Singapura setelah mereka membuat blog seksual yang eksplisit, terang-terangan. Aksi mereka ini menimbulkan reaksi keras berkaitan dengan nilai-nilai konservatif di kedua negara tersebut.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, Jumat (19/10/2012), Alvin Tan (24), seorang mahasiswa hukum pada National University of Singapore (NUS), dan pacarnya asal Malaysia, Vivian Lee (23), menuai kritik dan reaksi berkenaan dengan blog mereka, Sumptuous Erotica, yang masuk dalam kategori porno.
Dalam blog tadi, pasangan ini memuat gambar-gambar dan video erotis mereka saat bercinta. Bahkan, dalam blog tadi, mereka menampilkan gambar yang sangat dekat (close-up). Sekalipun terjadi reaksi keras di Singapura dan Malaysia, pasangan ini menegaskan apa yang mereka lakukan tak keliru.
Pornografi di Singapura dan Malaysia merupakan hal ilegal. Majalah pria Playboy dan Penthouse sangat dilarang di sana.
Dalam blog yang mulai muncul pada Selasa dan mulai ramai setelah sejumlah gambarnya mulai diunduh di situs web lainnya, pasangan ini menegaskan bahwa seks merupakan proses reproduksi alamiah. Jadi, tak perlu stigma yang mengecam hal itu.
Pihak Universitas NUS menyatakan akan memanggil Tan dan menanyakan soal masalah displin. Sejumlah warga Singapura menuntut Tan dipecat sebagai mahasiswa dan dibatasi bantuan beasiswanya dari pemerintah.
Di Malaysia, Menteri Informasi Rais Yatim menegaskan, aksi seperti yang dilakukan pasangan tadi tak senonoh dan tak bisa dibiarkan beredar di Malaysia. Pemerintah akan mengatur konten internet di Malaysia.
Namun, kini para peminat gambar erotis dari pasangan ini tak bisa lagi leluasa mengakses blog ini. Mereka kini diharuskan menyebutkan nama dan alamat surat elektronik jika menghendaki perkembangan dari gambar blog itu.
Dalam sebuah video yang disajikan di YouTube, Tan dan Lee yang kali ini tampil dengan pakaian lengkap menyebutkan alasan mereka membatasi blognya. "Kami menutup blog karena tekanan dari keluarga," ujar Lee."Kami berdua akan tetap melakukan apa yang kami suka. Namun, hal ini hanya soal waktu. Kami barangkali tidak akan lakukan lagi dalam waktu dekat," ungkap Tan menambahkan.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, Jumat (19/10/2012), Alvin Tan (24), seorang mahasiswa hukum pada National University of Singapore (NUS), dan pacarnya asal Malaysia, Vivian Lee (23), menuai kritik dan reaksi berkenaan dengan blog mereka, Sumptuous Erotica, yang masuk dalam kategori porno.
Dalam blog tadi, pasangan ini memuat gambar-gambar dan video erotis mereka saat bercinta. Bahkan, dalam blog tadi, mereka menampilkan gambar yang sangat dekat (close-up). Sekalipun terjadi reaksi keras di Singapura dan Malaysia, pasangan ini menegaskan apa yang mereka lakukan tak keliru.
Pornografi di Singapura dan Malaysia merupakan hal ilegal. Majalah pria Playboy dan Penthouse sangat dilarang di sana.
Dalam blog yang mulai muncul pada Selasa dan mulai ramai setelah sejumlah gambarnya mulai diunduh di situs web lainnya, pasangan ini menegaskan bahwa seks merupakan proses reproduksi alamiah. Jadi, tak perlu stigma yang mengecam hal itu.
Pihak Universitas NUS menyatakan akan memanggil Tan dan menanyakan soal masalah displin. Sejumlah warga Singapura menuntut Tan dipecat sebagai mahasiswa dan dibatasi bantuan beasiswanya dari pemerintah.
Di Malaysia, Menteri Informasi Rais Yatim menegaskan, aksi seperti yang dilakukan pasangan tadi tak senonoh dan tak bisa dibiarkan beredar di Malaysia. Pemerintah akan mengatur konten internet di Malaysia.
Namun, kini para peminat gambar erotis dari pasangan ini tak bisa lagi leluasa mengakses blog ini. Mereka kini diharuskan menyebutkan nama dan alamat surat elektronik jika menghendaki perkembangan dari gambar blog itu.
Dalam sebuah video yang disajikan di YouTube, Tan dan Lee yang kali ini tampil dengan pakaian lengkap menyebutkan alasan mereka membatasi blognya. "Kami menutup blog karena tekanan dari keluarga," ujar Lee."Kami berdua akan tetap melakukan apa yang kami suka. Namun, hal ini hanya soal waktu. Kami barangkali tidak akan lakukan lagi dalam waktu dekat," ungkap Tan menambahkan.
Sumber
0 comments:
Post a Comment